Nila Asin

Blog ini digunakan untuk menulis pengalaman pribadi

Bukit Sikunir Dieng | Golden Sunrise Terbaik di Asia


Maaf yaa baru update blog lagi, setelah jadi pengangguran fresh graduate aku baru mau cerita nih tentang pengalamanku ke Dieng hanya berdua dengan Bella bermodalkan nekat, browsing - browsing internet dan tanya - tanya.

Bukit Sikunir adalah bukit yang terletak di Desa tertinggi di Pulau Jawa, yaitu Desa Sembungan. Desa Sembungan ini terletak di sekitar dataran tinggi Dieng dengan ketinggian kurang lebih 2.300 mdpl. Menurut beberapa artikel selama browsing di internet, Bukit Sikunir merupakan spot golden sunrise terbaik di Asia sehingga hal tersebut membuat kami penasaran.
Untuk cerita hari pertama bisa dilihat di postingan sebelumnya :)
Hari itu adalah tanggal 29 Juni 2014, hari pertama puasa (kalo aku sih lagi gak puasa hehehe). Habis sahur kita udah ditelpon tukang ojek untuk berangkat menuju Bukit Sikunir, akan tetapi aku dan Bella memutuskan untuk menunggu subuh dulu biar nggak ribet pake acara solat di puncak. Waktu itu adzan subuh kira - kira pukul 04.30, Bella pun segera sholat dan dua tukang ojek sudah menunggu di depan (gaya banget kaan pake booking tukang ojek). Setelah Bella sholat, kami bergegas menuju Sikunir. Brrrr, dinginnya, Masya Allah, menusuk tulang, tapi pemandangannya wow, bagus banget, berasa dimana gituuu.. Sepanjang perjalanan, aku melihat kepulan asap dari berbagai kawah di Dieng, gumun banget aku liatnya (maklum laah yaa, gumunan). Sayangnya pemandangan itu nggak sempat aku foto.

Setibanya di Desa Sikunir, kita masih tetap harus berjalan kaki menuju puncak melewati beberapa anak tangga. Aku sempat muntah - muntah waktu mau naik ke Sikunir karena masuk angin, kedinginan, tapi gapapa, habis muntah lega kook, kan aku nggak puasa, hehehe..
Sesampainya di puncak, kita disuguhi pemandangan yang indah bangettt.. The first and the best sunrise I've ever seen!! Tidak salah jika matahari terbit di Bukit Sikunir disebut sebagai golden sunrise terbaik di Asia.



Gambar 1,2,3. Pemandangan Tepat Sebelum Matahari Terbit

Gambar 1,2,3 diambil oleh aku menggunakan kamera belakang ipad 4 yang hanya 5MP saja. 

Gambar 3. Saat Matahari Terbit

Gambar 4. Sesaat Setelah Matahari Terbit

Gambar 3 dan 4 diambil menggunakan kamera hp Bella Oppo (nggak tau seri apa) yang hanya 8MP. 
Walaupun ngambilnya cuma pake kamera HP, ini udah keliatan bagus bangett, hahaha (dipuas - puasin karena nggak punya kamera beneran).
Setelah matahari sudah benar - benar di atas, langit sudah terang, kami pun turun menuju parkiran kemudian naik motor lagi menuju penginapan.

O ya, ngomong - ngomong untuk ojeknya bayar Rp 75.000 per orang. Mahal siih, tapi worth it kok karena  ditungguin dan diikutin sampai puncak sama mas - mas ojeknya.
Setelah sampai penginapan, kami pun bersiap - siap untuk pulang. Eh, sebelum pulang kami mampir dulu ke Candi Arjuna dengan berjalan kaki. Sesampainya Candi Arjuna, kami pun berfoto - foto ria. Komplek candinya kecil sih, tapi bersih dan kelihatan pemandangan ke desa - desa nun jauh di sana.

Gambar 5. Candi Arjuna

Gambar 6. Rumput dan Pohon

Gambar 7. Jembatan

Gambar 8. Maafkan Aku yang Dulu :(

Gambar 9. Bonus Foto Selfie Aku dan Fatin, eh Bella

Akhirnya kami pun pulang dengan rute dan kendaraan yang sama seperti ketika berangkat. Kami tiba di Terminal Jombor sekitar jam 2 atau 3 siang (lupa tepatnya) dan akhirnya sampai kosan TEPARRR!!!

Buat yang ingin jalan - jalan ke Dieng, biaya yang kami habiskan per-orang (tahun 2014) adalah Rp 290.000 (transport PP = Rp 90.000; penginapan = Rp 75.000 untuk 2 orang; ojek ke Sikunir= Rp 75.000 ; makan 3 kali = Rp 50.000). Mungkin tahun 2016 ini mengalami kenaikan, ya buat jaga - jaga sediakan uang Rp 600.000. Jangan lupa selalu sedia receh untuk naik angkutan umum. Malu bertanya sesat di jalan! Jangan malu untuk bertanya, orang Wonosobo baik - baik dan ramah - ramah kok orangnya. Dan terakhir, selalu waspada dengan orang asing!! (kalo bisa selalu baca dzikir dan berdoa memohon perlindungan).


No comments