Hai semua pembaca blogku,
Semuanya pasti tahu kan apa itu beasiswa LPDP? Yup, beasiswa LPDP merupakan beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam menyalurkan APBN di bidang pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. LPDP sendiri merupakan singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang bertanggung jawab langsung kepada menteri keuangan.
Nah, kali ini aku ingin berbagi pengalamanku menghadapi seleksi beasiswa LPDP Dalam Negeri. Kala itu adalah hari yang cerah di musim kemarau pada 26 April 2019, tanpa sengaja saya melihat konten yang diposting oleh instagram @lpdp_ri bahwa pendaftaran beasiswa LPDP tahun 2019 akan dibuka. Saya pun menanti - nanti mereka memposting kapan saya bisa apply beasiswa tersebut dan saya mulai kepo mengenai persyaratan pendaftaran beasiswanya.
Hari yang dinanti pun hanya selang 1 hari, akun instagram milik LPDP memposting tanggal seleksinya pada 27 April 2019 bahwa pendaftaran beasiswa LPDP dibuka pada tanggal 10 Mei 2019 hingga 31 Mei 2019 untuk tahap 1 dan 1 Juli sampai 10 September untuk tahap 2. Lantas, apa bedanya seleksi tahap 1 dan tahap 2 pada tahun 2019 ini? Sebenarnya tidak ada bedanya, yang membedakan hanya intake kuliahnya saja. Bagi yang sudah memiliki LoA untuk kuliah pada Bulan September 2019 dan ingin memulai perkuliahan pada periode tersebut, HARUS mendaftar seleksi tahap 1, kecuali jika dia ingin menunda perkuliahan dia. Namun, pada saat akun instagram milik LPDP memposting mengenai tanggal pendaftarannya, mereka belum memposting mengenai panduan pendaftaran mereka sehingga saya mencari tahu mengenai dokumen yang harus dipersiapkan melalui teman saya awardee LPDP pada 2 tahun sebelumnya yang ternyata memiliki persyaratan yang agak berbeda pada seleksi tahun 2019 ini. Namun, menurut saya ada manfaatnya juga untuk mempersiapkan berkas sedari awal walaupun tidak digunakan untuk mendaftar karena hal itu bisa mempermudah kalian untuk tes wawancara.
Lalu, apa sih bedanya persayaratan administrasi pada tahun 2019 dibandingkan tahun - tahun sebelumnya?
Jawabannya adalah essay. Pada tahun 2019 ini, beasiswa LPDP tidak mensyaratkan adanya essay mengenai kontribusiku bagi Indonesia. Pada tahun 2019 ini saya hanya perlu mempersiapkan rencana studi dan proposal studi.
Kemudian, mungkin kalian bertanya - tanya mengapa saya mendaftar seleksi LPDP pada tahap 1? (padahal nggak ada yang nanya :p). Pada saat itu, saya ingin mendaftar kuliah secepat mungkin, namun tidak memungkinkan bagi saya untuk intake pada Bulan September 2019 (semester ganjil) karena UGM baru bisa menerbitkan LoA pada bulan Juli. Sebenarnya, jika mendaftar di ITB masih memungkinkan mendapatkan LoA sebelum 31 Mei 2019. Namun, ketika saya mencari informasi, saya sudah telat untuk mendapatkan LoA semester ganjil di ITB. Jadi dengan terpaksa saya mundur untuk intake pada semester ganjil. Sebenarnya, saya bisa - bisa saja sih mendaftar untuk periode 2, namun menurut teman saya yang lebih senior dalam hal per-LPDP-an akan ada program PK selama seminggu, dan dalam 1 kali pendaftaran ada beberapa PK. Jadi, aku mikir lagi, bisa jadi kuliah saya mundur lagi kalau saya mendaftar untuk periode 2 atau bisa jadi saya kuliah sambil mengerjakan tugas - tugas PK jika saya mendaftar periode 2 (Maaf jika kesannya terlalu optimis mendapatkan beasiswa itu, tapi sebenarnya saya juga tidak terlalu berharap karena takut kecewa). Akhirnya, saya memutuskan untuk mendaftar beasiswa LPDP tahap 1 tahun 2019 dengan segala konsekuensi yang ada seperti minimnya persiapan.
Akhirnya, postingan yang saya tunggu - tunggu pun tiba mengenai buku panduan pendaftaran beasiswa LPDP reguler. Kalau tidak salah, postingan tersebut baru release pada tanggal 10 Mei 2019 (maaf jika saya salah). Oh ya, sebelumnya saya ingin memberi tahu bahwa program beasiswa LPDP itu dibagi menjadi 3 yaitu beasiswa reguler, beasiswa afirmasi dan beasiswa targeted group.
Apa sih yang membedakan ketiganya? Kalau beasiswa reguler itu, untuk orang yang umum - umum saja seperti saya, jadi tidak ada persyaratan khusus (WNI, usia maksimal 35 tahun, dan IPK minimal 3). Sedangkan untuk beasiswa afirmasi ada banyak macamnya, yaitu beasiswa daerah afirmasi, beasiswa alumni bidikmisi, beasiswa prasejahtera berprestasi, beasiswa santri, beasiswa prestasi olahraga internasional, beasiswa prestasi seni internasional, beasiswa penyandang disabilitas dan beasiswa indonesia timur. Sedangkan beasiswa targeted group itu diperuntukan bagi dosen (BUDI), PNS, TNI, POLRI dan pemenang olimpiade sains, teknologi dan ekonomi tingkat internasional.
Saran saya, sebelum mendaftar, kenali golongan kalian dulu. Apabila memiliki keistimewaan untuk mendaftar beasiswa afirmasi atau targeted group lebih baik mendaftar beasiswa kategori spesial itu. Mengapa spesial? Pertama, jika nilai sertifikat bahasa milik kalian masih kurang dari persyaratan universitas tujuan atau kurang dari persyaratan LPDP untuk kategori umum, kalian akan diperintahkan untuk mengikuti program pengayaan bahasa selama 3 sampai 6 bulan, gratis dan dapat uang saku. Selain itu, menurut pengamatan saya, beasiswa afirmasi dan targeted group memiliki tujuan universitas yang lebih banyak dan bervariasi dibandingkan beasiswa umum.
Pada tulisan saya kali ini, saya hanya dapat menceritakan pengalaman mendaftar beasiswa magister reguler saja ya kakak - kakak. Bisa diskip kalau kalian mau mencari tahu tentang pendaftaran beasiswa LPDP kategori lainnya.
Tahap pertama untuk beasiswa LPDP adalah seleksi administrasi. Selama masa pendaftaran beasiswa LPDP tersebut, kita diwajibkan mengunggah beberapa dokumen yang disyaratkan oleh LPDP, antara lain:
- Scan KTP (sebagai tanda bahwa kita adalah WNI)
- Scan ijazah S1
- Scan transkrip nilai S1 (dengan IPK minimal 3)
- Sertifikat bahasa asing yang masih berlaku (TOEFL ITP minimal 500 untuk magister dalam negeri dan IELTS minimal 6,5 atau TOEFL iBT minimal 80 untuk magister luar negeri)
- Surat keterangan berbadan sehat dari dokter rumah sakit atau puskesmas dengan masa berlaku paling lama 6 bulan sejak penutupan pendaftaran (untuk pendaftar luar negeri disyaratkan juga untuk melengkapi surat keterangan bebas TBC), jangan cari ini di RS swasta ya kakak - kakak ku sayang..
- Surat keterangan bebas narkoba (wajib dari puskesmas atau RSUD milik pemerintah atau BNN)
- Surat rekomendasi
- Rencana studi
- Proposal studi
- Surat ijin dari atasan (jika bekerja tanpa resign)
- LoA (optional)
Hmm.. banyak juga ya sob.. Iya banyakk... Jadi mana dulu nih yang harus dipersiapkan? Saran saya sih ya, kalian harus menyusun rencana studi, proposal studi dan menyusun draft surat rekomendasi setelah buku panduan pendaftaran beasiswa LPDP itu release. Lantas, apa sih perbedaan antara proposal studi dan rencana studi? Awalnya saya juga bingung haha.. Akan tetapi, jika dibaca baik - baik buku panduannya cukup jelas kok. Kalau proposal studi isinya kenapa kalian memilih bidang studi tersebut, kenapa milih perguruan tinggi tersebut, kemudian dihubungkan dengan kontribusi yang dapat kalian lakukan untuk pembangunan nasional apabila kalian mempelajari area keilmuan tersebut. Pada essay tersebut, saya banyak menggunakan kalimat yang tujuannya meyakinkan pembaca bahwa pilihan yang saya ambil adalah pilihan terbaik bagi saya. Kemudian, untuk rencana studi bagi program magister berisi tentang rencana perkuliahan dari awal studi hingga akhir studi (mata kuliah yang akan diambil dan jumlah sks per semesternya), topik tesis, aktivitas di luar perkuliahan dan silabus perkuliahan. Dalam menyusun rencana studi, sebaiknya kalian menghubungi universitas tujuan kalian mengenai kurikulum yang akan ditempuh selama perkuliahan biar nggak sotoy tapi salah :p.
Untuk meminta rekomendasi, kalian bisa menghubungi pemberi rekomendasi kalian seperti atasan kalian atau mantan dosen pembimbing kalian. Pada saat itu, saya meminta kepada 2 dosen saya. Kalian berikan draft surat rekomendasi yang telah kalian buat yang tentunya sesuai dengan format LPDP yaa.. Ketika kalian bertemu dengan pemberi rekomendasi kalian, biasanya kalian akan diberi masukan mengenai apa saja yang harus dicantumkan yang sesuai dengan diri kalian. Bahkan, kadang diberi revisi mendetail per kalimat. Oh ya, pemberi rekomendasi harus orang yang benar - benar mengenal kalian yaa.. Bukan asal minta rekomendasi baru kenal 1 atau 2 hari di jalan :p .Sambil menunggu janji bertemu dengan pemberi rekomendasi, kalian bisa pergi ke rumah sakit untuk meminta surat keterangan sehat dan surat keterangan bebas narkoba sekaligus. Oh ya, saya pernah baca artikel kalau minum obat batuk, analgesik, dan antibiotik sebelum melaksanakan tes urin bisa menyebabkan false positive dalam pembacaan tes narkoba karena memiliki struktur kimia yang mirip, jadi sebaiknya sebelum tes bebas narkoba jangan mengkonsumsi obat apa pun paling tidak 2 hari sebelumnya (tapi cek dulu ya akurasi info ini). Untuk melengkapi sertifikat bahasa, sebaiknya sih kalian sudah mempersiapkan jauh - jauh hari sebelum pendaftaran, karena jika gagal kalian masih ada waktu untuk mengulang tes dan juga persiapan tentunya akan menjadi lebih matang untuk mendapatkan nilai sesuai target. Apabila terpaksa harus tes ketika masa pendaftaran, kalian harus tes bahasa maksimal 2 minggu sebelum penutupan pendaftaran karena sertifikat bahasa baru dapat diambil 2 minggu setelah tes.
Setelah semua berkas lengkap, kalian scan semua berkas dalam file berformat pdf, kemudian cek kembali semua berkas jangan sampai ada yang typo, karena bisa berpengaruh terhadap hasil seleksi administrasi. Pada saat mengunggah file tersebut jangan sampai kalian salah mengunggah (misal, seharusnya kalian mengunggah ijazah malah mengunggah transkrip) kan sayang banget kalau gagal hanya gara - gara kesalahan sepele yang bisa berakibat fatal.
Setelah semua data dan dokumen dilengkapi pada akun pendaftaran kalian dan diperiksa berulang kali, kalian bisa submit pendaftaran. Selesai deh! Tinggal tunggu hasil seleksi berkas.
Tips dari saya dalam mendaftar beasiswa LPDP:
- Membaca buku panduan sebaik mungkin, seteleiti mungkin, jangan sampai ada yang missed!!
- Mempersiapkan segalanya sebaik mungkin
- Optimis
- Minta doa restu kepada orang tua
- Berdoa
Kalau IPK kalian nggak cumlaude atau kalian bukan dari universitas negeri, jangan minder duluan ya.. Banyak awardee LPDP yang IPKnya nggak cumlaude dan bukan dari universitas negeri kok. Jadi, harus optimis! Kalian pasti bisa!
Untuk informasi lebih lanjut kalian bisa klik info beasiswa LPDP, pada website tersebut kalian dapat mendownload buku panduan beasiswa dan daftar perguruan tinggi. Selain itu, kalian juga bisa membuat akun pendaftaran beasiswa apabila pendaftaran beasiswa sudah dibuka.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKak mau tanya, untuk mendapatkan LoA dari UGM apakah dengan ikut Ujian Mandiri PascaSarjananya? atau bagaimana?
ReplyDeleteIya, untuk mendapatkan LoA dari kampus yang diinginkan harus mengikuti pendaftaran mahasiswa baru kampus tersebut terlebih dahulu dan dinyatakan diterima
DeleteThis is aa great post thanks
ReplyDelete