Nila Asin

Blog ini digunakan untuk menulis pengalaman pribadi

Tips dan Pengalaman Seleksi Beasiswa LPDP 2019 S2 Dalam Negeri | Part. 2 Seleksi Berbasis Komputer dan Essay on the spot



Hai pembaca blogku,
Saya ingin melanjutkan cerita mengenai pengalamanku seleksi beasiswa LPDP episode 2.
Setelah saya submit pendaftaran saya di website pendaftaran LPDP, saya menunggu hasil seleksi (dapat dilihat di sini) dengan rajin berdoa dan tentunya latihan soal TPA!
Kalau nggak lolos seleksi berkas gimana dong? Kan dah belajar, hiiks.. Tenang, kalau pahit - pahitnya nggak lolos, masih ada tahun depan haha... Toh juga belajar psikotes nggak ada ruginya sob.. Anggap saja ngisi TTS yang sampulnya cewek cantik 😂
Berapa lama sih antara pengumuman sampai tes TPA? Kalau nggak salah sih waktu saya tes hanya jeda 3 hari sebelum tes, jadi ya emang harus siap - siap banget sih sebelum pengumuman..
Apa saja sih tes SBK? Susah nggak? Sebenarnya tes SBK itu tidak terlalu sulit apabila dipersiapkan dengan baik, soalnya mirip dengan soal tes TPA pada umumnya. Pada saat ada 3 sub bagian tes, yaitu tes kemampuan verbal, tes aritmatika dan tes penalaran logika. Buat yang belum pernah tes TPA, saya jabarkan satu-persatu yaa...

Tips dan Pengalaman Seleksi Beasiswa LPDP S2 Dalam Negeri | 2019 Part. 1 Seleksi Administrasi




Hai semua pembaca blogku,
Semuanya pasti tahu kan apa itu beasiswa LPDP? Yup, beasiswa LPDP merupakan beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia dalam menyalurkan APBN di bidang pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. LPDP sendiri merupakan singkatan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan yang bertanggung jawab langsung kepada menteri keuangan.
Nah, kali ini aku ingin berbagi pengalamanku menghadapi seleksi beasiswa LPDP Dalam Negeri. Kala itu adalah hari yang cerah di musim kemarau pada 26 April 2019, tanpa sengaja saya melihat konten yang diposting oleh instagram @lpdp_ri bahwa pendaftaran beasiswa LPDP tahun 2019 akan dibuka. Saya pun menanti - nanti mereka memposting kapan saya bisa apply beasiswa tersebut dan saya mulai kepo mengenai persyaratan pendaftaran beasiswanya.

PENGALAMAN DIENG CULTURE FESTIVAL 2019 | KONSER MUSIK

Hallo Semua pengunjung blogku, kali ini aku akan bercerita mengenai pengalaman pertama solo travelingku yang penuh tantangan (gak juga sih sebenernya) dan mengesankannn!!
Pada awal bulan Agustus 2019 ada sebuah festival di Dieng bernama Dieng Culture Festival. Aku sudah lama ingin sekali pergi ke festival tersebut, tapi tiketnya selalu sold out dan tidak ada teman yang tertarik datang kesana.
Cerita bermula ketika aku dan Resti (teman di kampus) mengecek akun instagram festivaldieng kapan tiket DCF dibuka. Ketika hari pertama tiket dijual, aku membeli tiket tersebut via Traveloka dan aku memberi tahu Resti bahwa tiket sudah bisa dibeli. Resti sudah membooking tiket tersebut, tapi lupa membayarnya sehingga harus booking dari awal. Akan tetapi, tiket sudah habis dan aku mulai panik karena aku harus berangkat sendirian dari Jogja. Setelah mengetahui hal tersebut, aku cek penginapan yang ada di Dieng melalui semua aplikasi travel, tapi semuanya sudah habis tidak ada yang tersisa. Awalnya, aku rasanya sudah ingin menyerah saja untuk pergi kesana dan menjual tiket yang sudah saya beli. Akan tetapi, saya iseng - iseng mengomentari salah satu foto di akun instagram diengfestival "apakah ada info penginapan di dieng? Soalnya saya cek sudah habis semua penginapan di Dieng". Tiba - tiba ada seorang mengirimkan DM di instagramku menawarkan penginapan karena kekurangan orang. Mulai dari situ mulai timbul secercah harapan untuk aku dapat pergi kesana. Aku nggak tahu sih kenapa aku bisa mempercayai orang tersebut bahwa orang tersebut nggak akan menipu, padahal aku tipe orang yang selalu waspada terhadap orang asing dan tidak mudah percaya terhadap mereka.

Pengalaman Diet Sehat Tanpa Menyiksa Hingga Berat Badan Ideal



Hai pembaca blogku,
Kali ini saya ingin share pengalaman dietku. Kali ini bukan diet yang populer seperti diet keto, diet IU, diet OCD atau diet - diet yang lagi hits lainnya.
Pada diet kali ini saya tidak membiarkan diri saya merasa lapar sehingga saya menjalaninya dengan happy dan ingin terus melakukannya hingga saya turun sebesar 5 kilogram dalam 5 minggu!
Semua yang melihatku berkata "kok kurusan? Diet ya? Nggak makan ya?"
Jadi, kita samakan persepsi dulu yuk. Menurut saya, diet = tidak makan itu salah besar. Diet itu mengatur pola makan yang dilakukan secara terus menerus tanpa peduli target berat badan turun berapa.
Diet juga bukan berarti kita tidak boleh makan yang enak - enak kok. Boleh, asalkan tidak berlebihan! Apabila kita makan berlebihan, selain gemuk juga akan timbul penyakit lainnya seperti gula darah tinggi, asam urat tinggi, kolesterol tinggi, dan berbagai macam penyakit lainnya. Nggak mau kan seperti itu?
Jadi, apa sih yang saya makan sampai bisa turun 5 kilogram dalam 5 minggu?

REVIEW JUJUR DIET HERBALIFE SATU BULAN

Yogyakarta, Yogyakarta City, Special Region of Yogyakarta, Indonesia
Dear pembaca blogku,
Sudah sebulan ini saya melakukan diet didampingi suplemen tambahan dengan merk dagang Herbalife.
Disini, saya tidak akan promosi (karena saya member herbalife ya, dan jualan haha).. Saya hanya akan mengatakan review jujur tentang produk ini.
Selama sebulan ini saya menggunakan 3 produk saja yaitu shake, fiber and herbs tablet dan aloevera concentrate. Kenapa saya memilih tiga produk itu? Ok, saya jabarkan satu persatu berdasarkan hasil riset kecil - kecilan saya mengingat harganya yang tidak murah..

Gambar 1. Produk herbalife yang saya purchase

Menelusuri Pantai Jungwok Gunungkidul


Hallo, kali ini aku ingin bercerita mengenai obyek wisata di Gunung Kidul yaitu Pantai Jungwok. Nama pantai ini menurut saya unik, seperti nama - nama Korea, namun aku tidak tahu alasannya kenapa dinamakan Pantai Jungwok.
Pantai ini berjarak sekitar 80 km (menurut google map) dan aku ke sana mengendarai motor bersama 3 orang temanku yang lain. Perjalanan menuju pantai ini melewati Bukit Bintang, Kota Wonosari dan Hutan Jati yang cukup sepi, jangan sampai bocor deh ban motor ketika sudah sampai area hutan jati karena aku tidak melihat adanya tukang tambal ban di sekitar situ.
Pertama, kami memarkirkan sepeda motor di Pantai Wediombo karena untuk menuju Pantai Jungwok kita harus jalan terlebih dahulu. Sebenarnya ada dua jalan sih, melalui bukit di dekat Pantai Wediombo atau lewat jalan setapak dekat parkiran atas. Sebenarnya bisa sih langsung parkir di dekat pantai (berdasarkan pengalaman ketika beach camp) tapi waktu itu jalan menuju Pantai Jungwok licin karena hujan.

Jalan - Jalan ke Pantai Buyutan, Pacitan

Setahun yang lalu, aku, Agung, Idul, Gotra, dan Suseto  jalan - jalan ke Pacitan sebelum kami sibuk dengan kegiatan masing - masing. Kami pergi ke Pacitan dengan menggunakan sepeda motor dari Yogyakarta. Perjalanan dari Yogyakarta ke Pacitan ditempuh dalam waktu sekitar 5 jam.
Pertama kali kami tiba di Pacitan, kami mengunjungi Gua Gong terlebih dahulu.
Menurutku Goa Gong adalah tempat yang cukup menarik untuk dikunjungi bagi para pencinta goa. Di dalam goa terdapat ruangan yang cukup besar dan terdapat beberapa sekat - sekat ruangan yang konon katanya dulu dipakai selayaknya rumah (cmiiw), selain itu yang membuat goa ini menarik adalah adanya lampu warna warni dan stalaktitnya. Ada beberapa hal yang aku tidak suka dari goa ini adalah kelembapannya, banyak air menetes dan agak licin, selain itu di spot - spot tertentu tempat ini gelap (secara aku tidak menyukai tempat yang gelap).

Melihat Sunset di Mercusuar Pantai Pandansari




Pantai Pandansari terletak di sebelah Pantai Goa Cemara, Bantul, Yogyakarta. Pada hari Jum'at 6 Februari 2015 setelah konsul TA dengan Pak Pranto tercinta, kami pergi ke Pantai Pandansari tersebut. Perjalanan waktu itu memerlukan waktu sekitar 1,5 jam dari Fakultas Teknik UGM.
Sesampainya di sana kami membayar kalau nggak salah 2 ribu per orang. Kemudian kami pun masuk.